Network
PR BANDUNGRAYA – Semenjak diangkat menjadi Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) dihujani kritik.
Di antaranya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon yang menantang Gus Yaqut untuk berdebat secara terbuka soal populisme Islam.
Fadli menilai Yaqut tidak seharusnya mengurusi soal populisme Islam. Fadli pun lantas mempertanyakan tugas Yaqut sebagai Menteri Agama.
Baca Juga: Di Kolong Jembatan Tol Gedong Panjang Pluit, Mensos Tri Rismaharini: Saya ini Ibunya Pemulung
Yaqut sebelumnya memang berjanji akan menghentikan populisme Islam yang berkembang di Indonesia.
Menurutnya, dengan menggunakan nama Islam sebagai alat yang bisa memercik konflik jika dibiarkan, maka akan kesulitan untuk memeranginya.
Hal tersebut tidak sejalan dengan cita-cita Yaqut sebagai Menteri Agama yang ingin menjadikan agama sebagai sumber inspirasi perdamaian, bukan aspirasi politik yang memicu konflik, apalagi realitas sosial Indonesia itu mayoritas muslim yang memiliki pandangan berbeda secara politik.
Baca Juga: Bubarkan FPI hingga Larang Kegiatan Ormas HRS, Fadli Zon Nilai Pemerintah Selewengkan Konstitusi
Selain menyinggung perkara populisme Islam, Yaqut sebelumnya juga melemparkan pernyataan yang mengundang kontroversi terkait dengan komitmennya melindungi Ahmadiyah dan Syiah di mata hukum.
