Kondisi tersebut yang menyebabkan ketiganya nekat mencari cara supaya bisa berangkat berlibur.
Yusri mengungkapkan, surat swab test PCR palsu yang mereka dapatkan berasal dari salah satu kenalannya di Bali.
“Kemudian dia kontak temannya di Bali, dapatlah gambaran dari temannya di Bali (masih dilakukan pengejaran). Dia bilang kalau mau berangkat, saya akan kirim surat pdf tinggal kamu ubah nama saja," lanjutnya.
Bermodalkan dokumen pdf dan aplikasi edit foto, ketiganya memutuskan melakukan pemalsuan surat swab test PCR dengan mengganti data diri yang tertera.
Baca Juga: Rusuh di Gedung Capitol, Twitter Ancam Kunci Permanen Akun Donald Trump
Surat swab PCR palsu yang digunakan ternyata berhasil lolos dan tidak terdeteksi pihak Bandara Soekarno-Hatta.
"Yang bersangkutan mencoba masuk ke bandara dan lolos dan bisa berangkat ke Bali," sambung Yusri.
Berdasarkan pengalaman tersebut, ketiganya memutuskan menjual jasa surat swab test PCR palsu dan mempromosikannya di media sosial.
Pihak kepolisian mengungkapkan, bisnis surat PCR palsu yang dijalankan ketiganya telah menggaet dua orang konsumen.
Baca Juga: Rhoma Irama Dikabarkan Jadi Saksi Ahli di Sidang Praperadilan Rizieq Shihab