Masih Siaga, Gunung Merapi Semburkan 10 Kali Guguran Lava Pijar

- 21 Februari 2021, 06:48 WIB
 Gunung Merapi terpantau mengeluarkan sejumlah guguran lava pijar, Sabtu 20 Februari 2021.
Gunung Merapi terpantau mengeluarkan sejumlah guguran lava pijar, Sabtu 20 Februari 2021. /Twitter.com/@bpptkg

PR BANDUNGRAYA - Gunung Merapi sampai saat ini terpantau dengan status Siaga.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi guguran lava pijar di Gunung Merapi pada Sabtu 20 Februari 2021 pukul 20.37 WIB.

BPPTKG melaporkan cuaca di sekitar Gunung Merapi cerah hingga berkabut.

Baca Juga: Karawang Dikepung Banjir, Catat Nomor Penting yang Dapat Dihubungi

Gunung Merapi diketahui sebelumnya dinyatakan erupsi pada 4 Januari 2021.

"Sejak tanggal 4 Januari 2021, Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif atau yang kita kenal juga sebagai Tipe Merapi," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.

"Pada periode ini cuaca di sekitar #Merapi cerah hingga berkabut," tulis BPPTKG sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Twitter @BPPTKG, Minggu 21 Februari 2021.

Baca Juga: Mantan Kapolsek Astanaanyar Terlibat Kasus Narkoba, Jenderal Sigit Jatuhkan 2 Sanksi

Guguran lava pijar teramati sebanyak 10 kali dengan jarak luncur maksimal 1000 meter ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak.

"Untuk pertama kalinya guguran lava pijar teramati meluncur ke arah hulu Kali Sat di sisi barat daya Gunung #Merapi," tulis BPPTKG.

Guguran terjadi pada pukul 20.37 WIB dengan amplitudo 30 mm, durasi 113 detik, dan jarak luncur 1000 meter.

Baca Juga: Terlihat Lebih Cantik, Amanda Manopo Ikatan Cinta Pakai Kerudung, Begini Komentar Netizen

Meskipun berulang kali mengeluarkan awanpanas dan guguran lava, hal tersebut tidak mengubah status Gunung Merapi saat ini.

Diketahui, Gunung Merapi berstatus Siaga sejak 5 November 2020.

Aktivitas guguran ini tidak mengubah rekomendasi. Potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer (km).

Baca Juga: Kenali 7 Gejala Temper Tantrum Anak yang Harus Diketahui Orangtua

BPPTKG menyatakan bila Gunung Merapi mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Kemudian BPPTKG juga melaporkan adanya kubah lava baru di Gunung Merapi yang berada di kawah puncaknya.

"Volume kubah lava terukur sebesar 426.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata sekitar 10.000 meter kubik per hari," kata Hanik sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Minggu 21 Februari 2021.

Baca Juga: Serangan Marzuki Alie ke Demokrat: Partai Tukang Palak, PD Jabar Sugianto Nangolah 'Itu Barisan Sakit Hati'

Kubah lava baru tersebut muncul per tanggal 17 Februari 2021 lalu.

Hanik menyatakan volume kubah lava baru itu sedikit lebih besar dibandingkan kubah lava di sisi barat daya Gunung Merapi.

Kubah lava baru itu terpantau BPPTKG pada 4 Februari 2021. Kubah lava tersebut berada di atas lava sisa erupsi tahun 1997.

Baca Juga: Musim Hujan Belum Usai, BMKG Sudah Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi, Apa Itu?

"Secara umum baik yang ada di tengah maupun di barat daya, pertumbuhannya rata-rata 10.000 meter kubik. Ini termasuk pertumbuhan yang kecil untuk ukuran Merapi," ucap Hanik.

Menurut Hanik, pertumbuhan kubah lava di tengah kawah puncak Merapi cenderung berkembang ke arah barat.

BPPTKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan kedua kubah lava itu akan bersatu.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA Twitter @BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah