Vaksin Covid-19 AstraZeneca Diklaim Memiliki Efek Samping, Begini Penjelasan BPOM

- 10 Maret 2021, 12:23 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. /Pexels/Anna Shvets.

Baca Juga: Liga Champions: PSG Bertandang ke Barcelona, Neymar Belum Bisa Diturunkan

Berdasarkan hasil evaluasi khasiat, menunjukan bahwa pemberian Vaksin Covid-19 AstraZeneca pada populasi dewasa berumur sekitar 18 hingga 60 tahun mengalami peningkatan 32 kali, sedangkan pada lansia 21 kali.

Kemudian Penny juga mengatakan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) memang dapat terjadi.

Menurutnya hal itu dapat terjadi karena respon individu dapat berbeda-beda, sehingga ada yang bereaksi pada Vaksin Covid-19 AstraZeneca skala ringan ada pula yang cukup serius.

“Hal ini karena respons individu bisa berbeda-beda, jadi ada beberapa kejadian yang cukup serius,” tutur Penny.

Baca Juga: Bersiap! Disdik Kota Bandung Targetkan Pembelajaran Tatap Muka Berjalan Mulai Juni 2021

Penny juga menambahkan, bahwa setiap negara memiliki otoritas obat, yang akan melakukan investigasi dan melaporkan kejadian ke publik.

Sebagai tambahan, vaksin AstraZeneca merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1).

Indonesia telah menerima sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca pada Senin, 8 Maret 2021 melalui Terminal Kargo, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Setiba di Tanah Air vaksin langsung dikirim untuk disimpan di Gudang PT Bio Farma di Bandung.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah