Aksi Teror Merebak, Mantan Teroris Ungkap Hal Ini soal Serangan di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri

- 1 April 2021, 09:43 WIB
Mantan Teroris, Sofyan Tsauri menanggapi soal aksi teror di Indonesia.
Mantan Teroris, Sofyan Tsauri menanggapi soal aksi teror di Indonesia. /YouTube/tvOneNews

PR BANDUNGRAYA - Aksi penyerangan yang dilakukan terduga teroris di Mabes Polri pada Rabu sore, 31 Maret 2021 tengah ramai diperbincangkan.

Menyoroti aksi penyerangan di Mabes Polri tersebut, mantan narapidana teroris Sofyan Tsauri memberikan tanggapanya pada Rabu, 31 Maret 2021.

Sebelumnya, perempuan terduga teroris menyerang Mabes Polri dengan menggunakan senjata api.

Baca Juga: Bocoran Buku Harian Seorang Istri 1 April 2021: Nasib Keluarga Buwana, Benarkah Kevin dan Dewa Bersaudara?

Akibatnya, penyerangan di Mabes Polri ini berujung pada adu tembak antara terduga teroris dan pihak kepolisian.

Lebih lanjut, serangan tersebut terjadi pada pukul 16.50, tepatnya di dekat Gedung Rupatama, Mabes Polri.

Menurut Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit, terduga teroris berinisial ZA (25) melepaskan tembakan kepada petugas sebanyak enam kali.

Baca Juga: Buruan! Pendaftaran SBMPTN 2021 Ditutup Hari Ini, Berikut Cara Daftar di portal.ltmpt.ac.id

"Dua kali tembakan kepada anggota yang ada di dalam pos, dua kali yang ada di luar dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya," kata Kapolri, seperti dikutip dari Antara.

Aparat kemudian langsung melakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan dan pelaku tewas di tempat kejadian.

Menanggapi hal tersebut, Sofyan Tsauri menilai aksi penyerangan ke Mabes Polri tersebut memiliki hubungan dengan aksi bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar.

Baca Juga: KLB Partai Demokrat Ditolak, Kubu Moeldoko Akan Ajukan Gugatan ke PTUN

Menurutnya, dua peristiwa tersebut menjadi semacam tren aksi teroris sebagaimana yang terjadi di Surabaya tahun 2018 lalu.

"Ini semacam pemantik bagi kejadian-kejadian sebelumnya karena kalau kita mengaca pada kejadian pada tanggal 8-9 Mei 2018 di Makob Brimob, maka kejadian itu memicu kejadian tersebut memicu kejadian di Surabaya.

"Jadi, kejadian di Makassar 28 Maret 2021 itu juga memicu untuk penyerangan di Mabes Polri. Dan ini jadi semacam tren atau rule model, sebuah amaliat baru," tutur Sofyan Tsauri.

Baca Juga: Warga Ungkap Sosok Terduga Teroris di Bandung, Sering Adakan Pengajian hingga Subuh

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x