Network
PR BANDUNGRAYA - Aksi teror terjadi di Mabes Polri pada Rabu sore, 31 Maret 2021 menimbulkan pertanyaan.
Pasalnya, sejumlah pihak mempertanyakan sistem keamanan di kawasan Mabes Polri menyusul adanya aksi teror yang dilakukan seorang wanita berinisial ZA.
Oleh karena itu, Mabes Polri akan melakukan pemeriksaan atau audit terhadap pihak keamanan.
Baca Juga: Spoiler Drakor Mouse Episode 8: Lolos dari Maut, Jung Ba Reum Malah Bertemu Seseorang, Siapa?
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan apabila ditemukan kelemahan dalam sistem keamanan pada audit atau pemeriksaan tersebut.
"Kita lakukan audit pengamanan apabila ditemukan kekurangan kelemahan kita perbaiki tidak hanya di Mabes tapi seluruh markas kepolisian," kata Rusdi di Mabes Polri, Kamis 1 April 2021.
Selain melakukan audit keamanan kata Rusdi, pihaknya juga akan memeriksa para petugas yang melakukan penjagaan, sebab pelaku dapat lolos dari pemeriksaan.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Jerman Dipermalukan Makedonia Utara
"Ya pasti (petugas penjaga) diperiksa untuk lebih memperjelas bagaimana ZA bisa sampai masuk dan melakukan aksinya di Mabes Porli," ucapnya.
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Kecolongan hingga Pelaku Teror Lolos Penjagaan, Polri Audit Keamanan Mabes", lanjut dia jika ditemukan adanya kelalaian dari para petugas penjagaan maka mereka sangat dimungkinkan untuk diberi tindakan tergantung kesalahan yang dilakukan.
"Nanti kita periksa, apabila da kelalaian ada SOP yang dilanggar tentunya akan diberikan tindakan," tururnya.
Baca Juga: Surat Wasiat Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Terkuak, Begini Kata Budiman Sudjatmiko
Pasca insiden itu sendiri Polri kata dia sudah melakukan pengetatan penjagaan dengan memeriksa secara detail siapapun yang hendak masuk ke markas Korps Bhayangkara tersebut.
"Penjagaan tetap, hanya diperketat masslah Pemeriksaan dan sebagainya sehingga ini akan lebih diperketat lagi," kata Rusdi.***(Muhammad Rizky Pradila/Pikiran Rakyat)
