Network
PR BANDUNGRAYA – Baru-baru ini Voxpopuli Research Center melakukan sebuah survei, dari hasil tersebut menyatakan publik Indonesia memiliki tingkat kepuasaan yang cukup tinggi terhadap kinerja kepemipinan Presiden Joko Widodo sekalipun di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Direktur Eksekutif Voxpopuli Researh Center Dika Moehamad, mengatakan bahwa masyarakat indonesia merasa cukup puas terhadap pemerintahan Jokowi yang mencapai persentase sebanyak 64,7 persen.
“Selakma setahun periode kedua Jokowi, kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden masih menjulang tinggi hingga mencapai 64,7 persen,” ujar Dika dalam keterangan tertulisnya sebagaimana Prbandungraya.pikiran-rakyat.com melansir dari Antara, Jakarta, Senin, 6 Oktober 2020.
Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!
Dika menjelaskan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Jokowi terhadap penanggulangan Covid-19 masih membuat masyarakat menaruh kepercayaan terhadapnya lewat kebijakan-kebijakan yang dilakukan olehnya.
Terlepas dari itu, survei yang dilakukan telah mencatatkan Presiden telah menerapkan sejumlah langkah, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pemberian bantuan sosial, hingga pembukaan kegiatan ekonomi secara bertahap untuk terhindar dari jurnal resesi.
Namun, menurut hasil survei yang dilakukan Voxpopulii mencatatkan sebanyak 30,96 persen merasa tidak puas terhadap kinerja Jokowi beserta dengan kabinet-kabinetnya, sementara sebanyak 4,7 persen tidak tahu dan tidak memberi suara terhadap survei yang dilakukan.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah KSPI Batalkan Aksi Buruh Mogok Nasional akibat Pandemi Covid-19?
“Masih terus naiknya kurva penambahan kasus positif hingga kesulitan ekonomi akibat dampak PSBB menjadi titik kelemahan Presiden Jokowi,” katanya.
Kepuasaan terhadap kinerja Jokowi, menjadi catatan terhadap kabinetnya. Sebab publik telah memandang rasa pesimis terhadap sembilan menteri yang dipandang kinerjanya buruk dengan penilaian di bawah 1 persen.
“Termasuk di antara sembilan menteri dengan kinerja terburuk adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (0,9 Persen), Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (0,7 Persen). Dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (0,1 persen),” tutur Dika.
Baca Juga: Aksi Buruh Demo UU Cipta Kerja di Bandung Raya Berujung Blokade Jalan, Hindari 2 Titik Ini
Dari hasil survei itu, mirisnya adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putrantro yang sepertinya sudah tidak mendapati kepercayaan terhadap kinerjanya, sebab seharusnya dia menjadi sosok sentral dalam krisis kesehatan yang dirasa apa yang dilakukannya sekarang tidak optimal.
Sementara menteri-menteri lain yang dinilai buruk adalah Menteri Agama Fachrul Razi (0,8 Persen) Menteri Koperasi dan Ukm Teten Masduki (0,5 persen), Menteri Pariwisata Wishnutama (0,4 persen), dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah (0,3 persen).
Selebihnya masih ada nama menteri lainnya yang hanya dinilai 0,1 persen dan tidak tahu/tidak menjawab 3,0 persen.***
