Selamat Hari Santri Nasional: Mengingat Perjuangan Santri Tasikmalaya Melawan Penjajahan Jepang

- 22 Oktober 2020, 12:18 WIB
Ilustrasi pertempuran Tasikmalaya: Santri melawan Jepang 1944.
Ilustrasi pertempuran Tasikmalaya: Santri melawan Jepang 1944. /Dok. Disdik Jabar

Perwira Jepang juga memberi pilihan kepada K.H. Zainal Mustafa untuk meminta ampun agar hukumannya ditarik kembali.

Suasana berubah menjadi gaduh ketika perwira Jepang mengatakan bahwa jika satu orang Jepang mati maka harus ditebus seribu nyawa orang Indonesia.

Baca Juga: Rugikan Negara Rp16 Triliun, Pengelola Jiwasraya Dituntut Penjara Seumur Hidup dan Denda Rp10 T

Saat itu juga KH Zainal Mustafa mengeluarkan komando perlawanan, menyebabkan tiga polisi Jepang tewas dan sisanya melarikan diri.

Mendengar hal ini Jepang mengirim enam kompi tentara untuk mengepung Desa Sukamanah

Menjelang Ashar, Jepang dengan menggunakan kendaran lapis baja berusaha menerjang pesantren serta menaruh pasukan berdarah Indonesia di garda terdepan.

Strategi tersebut membuat para santri menjadi ragu karena berhadapan sesama rakyat sendiri. Melihat hal itu K.H. Zainal Mustafa lantas memerintahkan para santri untuk tidak melakukan perlawanan dulu.

Karena kalah senjata, K.H. Zainal Mustafa dan para santri mundur saat menjelang malam. Kondisi tersebut dimanfaatkan tentara Jepang untuk merangsek masuk ke dalam pesantren.

Dalam serangan tersebut, K.H. Zainal Mustafa kehilangan mertuanya yang dibunuh Jepang, H. Syamsuddin.

Baca Juga: Sudah Capai Uji Klinis Fase 3, Ini Alasan Vaksin Covid-19 Tak Bisa Cegah Gejala Parah atau Kematian

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Disdik Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah