PR BANDUNGRAYA - Pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali bidang pariwisata.
Dunia pariwisata Indonesia seolah sedang mati suri sepanjang pandemi Covid-19.
Saat pandemi menghantam Maret 2020, Traveloka mencatat turis mancanegara yang datang ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 65 persen.
Penurunan tersebut menyebabkan tutupnya sekitar 2.000 hotel dan lebih dari 8.000 restoran.
Sementara itu, platform PegiPegi melaporkan mengalami keterpurukan namun mulai ada pemulihan hingga 60 persen di akhir 2020 seperti dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Minggu 31 Januari 2021.
Sektor pariwisata selama ini memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) sekitar 5,5 persen dari total Rp280 triliun.
Baca Juga: Warga Kabupaten Bandung Digegerkan dengan Penemuan Mayat di Dayeuhkolot dengan 50 Luka Tusukan
Selain itu, sektor pariwisata juga menyerap hingga 10 persen angkatan kerja dari total 12,7 juta angkatan kerja.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang baru, Sandiaga Uno melakukan berbagai koordinasi dan terobosan agar sektor pariwisata Indonesia bisa bangkit kembali.
Kabarnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menawarkan pinjaman lunak bagi pelaku parekraf dalam membuka kembali lapangan kerja.
Baca Juga: Tiongkok 'Mengancam Perang' dengan Filipina saat Amerika Serikat Beri Dukungan terhadap Manila
"(Kemenparekraf) mengusulkan anggaran sebesar Rp9,9 triliun sebagai pinjaman lunak untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," tulisnya dikutip PRBandungRaya.com dari Instagram pribadinya, @sandiuno, Minggu 31 Januari 2021.
Sandi menyampaikan saat ini Bali tengah mengalami penurunan ekonomi hingga minus 12 persen.
"Bali yang tengah mengalami penurunan ekonomi hingga minus 12 persen harus didukung oleh pemerintah pusat untuk membuka kembali lapangan kerja dan menggerakkan lokomotif perekonomiannya," tulis Sandi.
Saat ini Sandiaga Uno dan tim dari Kemenparekraf tengah menyusun program FCC, yaitu Free Covid-19 Corridor yang rencananya akan diuji cobakan di Bali.
Harapannya dengan program tersebut bisa mendatangkan wisatawan mancanegara tanpa harus khawatir tertular Covid-19.
"Kita masih mengkaji konsepnya untuk diterapkan di Bali sebagai salah satu upaya mendatangkan wisatawan mancanegara yang telah memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan WHO, sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman melakukan aktivitas kunjungan ke destinasi wisata tanpa ada kekhawatiran akan tertular pandemi Covid-19," tutupnya.
Tak hanya itu, Sandi juga menyiapkan lima wilayah destinasi super prioritas (DSP) pascapandemi Covid-19.
Kelima daerah itu adalah Candi Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika.
"Arahan Presiden Joko Widodo, di tengah pandemi dan melambannya ekonomi ini, kita ditugaskan selama satu tahun ini untuk menyiapkan kelima DSP secara totalitas," katanya dikutip PRBandungRaya.com dari Kemenparekraf RI, Minggu 31 Januari 2021.
Sandiaga Uno menyampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan perusahaan perjalanan asal Inggris, Kuoni Travel, Indonesia khususnya Bali menjadi destinasi paling diminati untuk dikunjungi pascapandemi Covid-19.
Baca Juga: Tak Hanya Langgar Prokes Covid-19, Polisi Temukan Narkoba Jenis Gorila di Diskotek Kawasan Kemang
Sandiaga Uno juga mengajak para pelaku wisata dan ekonomi kreatif untuk tetap optimistis mengenai kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.***