Mengenai masa jabatan tersebut, Refly menyatakan pendapatnya yang sedikit berbeda dengan saat ini, yakni dua periode masa jabatan berturut-turut.
Baca Juga: Mirip Idol, Backup Dancer Kai EXO Viral dan jadi Perhatian, Siapakah Sosok No:ze?
Ia menilai masa jabatan Jokowi tidak efektif, terutama pada masa jabatan pertamanya. Enam bulan pertama adalah adjustment, kemudian bekerja selama 2,5 tahun, namun mempersiapkan untuk pilpres (pemilihan presiden) agar terpilih kembali selama dua tahun terakhir.
Karena tahapan pemilu yang panjang, dapat melihat bahwa program-program pembangunan yang telah dimulai ditujukan untuk terpilih kembali menjadi presiden.
“Dan ya, itu juga termasuk menjaga aturan yang membelenggu demokrasi yaitu presidential threshold. Ujung-ujungnya, kita hanya punya dua pasangan calon, padahal banyak bibit pemimpin bangsa,” ujarnya.
Baca Juga: Refly Harun Dipolisikan Febrianto Dunggio, yang 'Sudah Ngincar' Bilang Alhamdulillah
Ia mengatakan bahwa mereka yang mampu menjadi pemimpin bangsa tidak bisa mencalonkan diri. Hal ini karena pencalonan seperti itu dapat bersifat elitis dan oligarkis.
Dengan masa jabatan dua periode saat ini, incumbent bisa menggunakan posisinya untuk menang dan melibatkan state apparatus, yang menurutnya merupakan rahasia umum baik dalam pemilihan presiden maupun pilkada.***