Dua hari setelahnya, gas yang keluar sudah tidak mengandung zat hidrogen sulfida yang bisa berbahaya bagi manusia.
Walaupun begitu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus meminta yang tidak berkepentingan untuk tidak datang ke lokasi.
Selain sudah diberi garis dan tanda peringatan di pintu masuk, Pemerintah Provinsi Riau kini mendirikan posko jaga di tempat kejadian semburan lumpur tersebut.
"Di pos jaga tersebut kini kita juga meminta bantuan dari perusahaan gas terkait untuk membantu menangani permasalahan semburan gas dan lumpur itu," ujar Gubernur Riau Syamsuar sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau dan TNI pun sudah diturunkan ke lokasi.
Diketahui lokasi semburan gas dan lumpur tersebut berjarak 1 kilometer dari kantor Wali Kota Pekanbaru yang pemakaiannya baru dioperasionalkan.
Kondisi di lokasi pun sudah berbeda, lumpur berwarna abu-abu ada di mana-mana, baik di bangunan Ponpes maupun di jalan sekitarnya.***