Virus Corona B117 Belum Mereda, Mutasi Varian Baru E484K Ditemukan Lagi

- 5 April 2021, 13:24 WIB
Ilustrasi virus E484K yang merupakan hasil mutasi dari virus Corona B117.
Ilustrasi virus E484K yang merupakan hasil mutasi dari virus Corona B117. /PIXABAY/PIRO4D

PR BANDUNGRAYA - Virus corona atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih belum mereda, kini muncul virus varian baru E484K.

Sebelum virus E484K, varian baru virus corona jenis B117 asal Inggris diketahui lebih dulu ditemukan.

Virus E484K dilaporkan merupakan hasil mutasi dari virus corona B117.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kondisi Darurat Keuangan Negara Bocor ke Publik, Benarkah Presiden Jokowi Terbitkan Keppres Ini?

Sebagai informasi, mutasi virus corona B117 yang menghasilkan E484K dapat terjadi karena adanya perubahan pada DNA virus.

Oleh karena itu, mutasi virus seperti yang ditemukan dalam varian baru E484K dapat mengubah bentuk dan perilakunya.

Ketika virus mulai menginfeksi sel manusia, tugas utamanya melipatgandakan diri dan menyebar.

Baca Juga: Foto Rapor SMP Amanda Manopo Viral di Media Sosial, Warganet Akui 'Andin' Sudah Glowing Sejak Dini

Virus kemudian menginstruksikan sel terinfeksi, untuk memperbanyak diri dan menyebar menginfeksi lainnya.

Ketika itu terjadi, pasien yang terkena bisa mengalami batuk, bersin, kesulitan bernapas dan sangat rentan menyebarkan virus kepada orang lain.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan, mutasi E484K yang terjadi pada protein spike merupakan mutasi yang sama seperti varian Afrika Selatan dan Brasil.

Baca Juga: Foto Jokowi Hadiri Nikahan Aurel-Atta Diunggah Kemensetneg, Uki: Presiden Hadiri Resepsi Itu Fine Aja, Tapi...

Sebagaimana diberitakan PotensiBisnis.com dalam artikel "Setelah B117, Kini Muncul Varian E484K Lebih Menular, Satgas Covid-19: Taat Prokes Jadi Kunci Utama", menurut hasil penelitian, varian baru ini lebih cepat menular.

“Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas yang dilakukan, sebagai upaya mencegah penularan,” kata Wiku dikutip dari covid19.go.id, Senin 5 April 2021.

Dalam melawan varian baru ini, jelas Wiku, pemerintah meningkatkan surveilans Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Gara-gara Adegan Romantis Hong Cha Young dengan Vincenzo, Drakor Vincenzo Berhasil Cetak Rating Tinggi!

Ia juga menegaskan, perketat proses skrining saat warga negara asing (WNA) dan WNI dari luar negeri masuk ke Indonesia.

Pemerintah, saat ini terus memastikan ketersediaan reagen demi tercapainya angka testing sesuai standar dunia.

Dalam mencapainya, pemerintah menggunakan reagen dari hasil produksi dalam negeri dan luar negeri.

Baca Juga: Ingin Dapat BLT UMKM BPUM Rp1,2 Juta? Segera Datangi Kantor Ini dan Ikuti Prosedur Mudahnya

Dari data per Maret 2021, stok Reagen yang terdata di Satgas Penanganan Covid-19 yaitu melebihi 800 ribu.

Jumlah yang terdata di Satgas ini di luar pendataan yang dilakukan Kementerian Kesehatan dan yang tersebar di berbagai daerah.

"Pemerintah terus memastikan ketersediaan stok terpenuhi. Serta distribusi reagennya yang merata, demi tercapainya angka testing Covid-19 yang sesuai standar dunia dan tepat sasaran," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Potensi Bisnis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x