Network
PR BANDUNG RAYA - Situasi pandemi yang masih mewabah di dunia saat ini berdampak terhadap sektor ekonomi. Beberapa orang banting setir dan beralih profesi karena terdampak akibat Covid-19.
Seluruh negara pun babak belur, tidak ada negara yang sudah memiliki kesiapan untuk menghadapi serangan SARS-Cov 2 ini. Pemerintah maupun masyarakat berjuang untuk mengalahkan virus Corona yang menjangkit ratusan juta manusia.
Di Indonesia, pemerintah menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi. Tujuan cepatnya agar daya beli masyarakat meningkat dan untuk mengoptimalkan realisasi stimulus dunia usaha dan bantuan sosial bagi pekerja.
Baca Juga: UMP Jawa Barat Tidak Naik, Ridwan Kamil: Sesuai Dengan Surat Edaran, Mohon Dipermaklumkan
Pemerintah Indonesia menilai dampak pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mereda pada tahun 2021. Melalui Kementerian Sosial, pemerintah masih akan melanjutkan penyaluran bansos khusus berupa Bansos Tunai (BST) untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat terdampak pandemi.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara memastikan, Kemensos akan melanjutkan program BST bagi masyarakat terdampak pandemi pada tahun 2021.
“BST akan dilanjutkan selama enam bulan yakni dalam periode Januari-Juni 2021. Sasaran program akan meliputi 34 provinsi atau seluruh provinsi di Indonesia, jadi termasuk DKI Jakarta,” kata Mensos Ari di Jakarta dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara pada Senin, 2 November 2020.
Baca Juga: KPopers! Vote Idol K-Pop Favoritmu di Acara MAMA 2020 Sekarang, Berikut Nominasi Lengkapnya
BST tahun 2021 akan menjangkau 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan indeks Rp200 ribu/KPM/bulan. Untuk mendukung program tersebut, Kemensos mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun.
