Kecewa, Ketua DPD PAN Ini Pilih Mundur dan Keluar dari Partainya yang Mendukung UU Cipta Kerja

10 Oktober 2020, 14:26 WIB
Omnibus Law Diketok, Gedung DPR RI Dijual Beserta Isinya hanya Rp10 Ribu, Mau? Tetapi... /PUSPA PERWITASARI/ANTARAFOTO

PR BANDUNG RAYA - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah satu partai yang mendukung disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Ternyata dukungan PAN dengan disahkannya UU Cipta Kerja membuat kecewa salah seorang kadernya.

Adalah Uum Syarif Usman yang merupakan salah seorang pendiri PAN Jawa Barat dan menjabata sebagai Ketua DPD PAN Kota Bandung.

Baca Juga: 28 Tahun Hari Kesehatan Mental Sedunia, Pentingnya Konten Digital Membuka Ruang Cerita bagi Publik

Lantaran kecewa partai tempat dia bernaung mendukung disahkannya UU Cipta Kerja, Uum akhirnya memilih untuk mundur dari jabatan dan keluar dari PAN.

Dia memilih mundur lantaran tak sejalan dengan pilihan PAN dalam mendukung pengesahan UU Cipta Kerja.

Melalui surat yang diterima prfmnews.id, Uum menilai UU Omnibus Law Cipta Kerja, bertentangan dengan nilai-nilai dasar moralitas konstitusi negara, bertentangan dengan platform PAN dan jiwa reformis sebagai karakter PAN serta ditolak oleh banyak komponen masyarakat termasuk PP. Muhammadiyah dan hampir semua serikat pekerja.

Baca Juga: 4 Pengakuan Pilu Jimin BTS yang Bikin ARMY Terkejut, Sempat Stres hingga Buat Kesalahan di Panggung

“Iya, benar, terhitung sejak hari ini saya mundur dari PAN karena tidak sejalan dengan keputusan DPP PAN yang mendukung UU Cipta Kerja”, jawab Uum dalam siaran pers yang diterima PRFM, Rabu 7 Oktober 2020.

Menurutnya FPAN seharusnya berani dengan tegas menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang kontroversial itu. Selain substansi materinya sudah banyak yang menolak karena bermasalah, UU Cipta Kerja juga bertentangan dengan Platorm PAN yang menghendaki pembangunan ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan sosial lewat kemakmuran yang berkeadilan, dengan berlandaskan moralitas serta menjunjungtinggi harkat dan martabat manusia, terutama buruh, pekerja, kaum miskin dan dhu’afa.

"Sementara rumusan pasal-pasal UU Cipta Kerja itu banyak sekali yang tidak sesuai dengan platform PAN. Jadi yang benar seharusnya FPAN menolak dengan tegas, bukan mendukungnya” tegas Uum.

Baca Juga: Anarko Diduga Dalang Kericuhan Demonstrasi Penolakan Omnibus Law Cipta Kerja

Ditanya apakah kemundurannya terkait konstalasi hasil kongres beberapa waktu lalu, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini menyatakan bahwa dinamika kongres adalah hal biasa dan dirinya telah kembali nyaman menjalani aktivitas politik bersama kader-kader lainnya di kota Bandung sehingga dirinya tetap memimimpin Rapat Harian, Rapat Pleno sampai mengikuti Muswil Jabar.

“Bukan, bukan itu. Buktinya  tadi saya bersama seluruh DPC se kota Bandung masih mengikuti Muswil. Hubungan dengan para pengurus DPW dan Ketua DPD se Jabar juga tetap baik. Namun dukungan FPAN pada UU Cipta Kerja sangat mengusik afirmasi saya pada kaum buruh dan pekerja yang hak-hak nya banyak diamputasi di UU Cipta Kerja, tidak seperti di  UU Keteragakerjaan,” jelasnya.

Ketika disinggung apakah akan bergabung ke partai baru besutan Amien Rais, pendiri PAN Jawa Barat yang tidak pernah asen dari kiprahnya di PAN selama 22 tahun itu menjawab bahwa silaturahminya dengan bapak reformasi tetap terjalin baik dari dulu sampai sekarang.

Baca Juga: Tiongkok dan Kanada Hubungannya Kian Memburuk, Buntut Penangkapan Putri Pendiri Huawei oleh AS

Sebagaimana diberitakan PRFMNews.id dalam artikel berjudul 'Kecewa Partainya Dukung UU Cipta Kerja, Ketua DPD PAN Kota Bandung Pilih Mundur dan Keluar Partaisikap politiknya selama di PAN juga terinspirasi oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

“Yang pasti sekarang saya sudah off dari PAN. Itu saja dulu” pungkasnya.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler