Akun Twitter Ini Bagikan Unpopular Opinion Tentang Kebijakan Naik Pajak Tembakau

- 6 November 2022, 12:17 WIB
Akun Twitter Ini Bagikan Unpopular Opinion Tentang Kebijakan Naik Pajak Tembakau
Akun Twitter Ini Bagikan Unpopular Opinion Tentang Kebijakan Naik Pajak Tembakau /

Ia bahkan meminta warganet untuk mengasihani perempuan-perempuan berbaju mini yang masih menawarkan membeli rokok meski hari sudah malam.

Ia pun membalas orang-orang yang menjuluki bapaknya sebagai oknum. Ia mengatakan, banyak orang yang serupa dengan bapaknya. "Banyak juga sobat miskin yg lebih milik ga makan dari pada ga ngerokok. Udah miskin, makan aja susah, pake nyari penyakit segala. Kalo ga mampu berobat, ya minimal sehat lah," tukasnya.

Pada akhir cuitannya, Ayu memberikan petuah bagi mereka yang belum juga bisa berhenti merokok. "Brodi, ga semua hal bisa berubah karena kesadaran diri sendiri, terkadang ya memang harus dipaksa dulu baru bisa berubah," cuitnya.

Baca Juga: Tahun 2021 Cukai Rokok Naik 12,5 Persen, Sri Mulyani: untuk Kendalikan Konsumsi Produk Tembakau

Cukai Hasil Tembakau (CHT) untuk rokok akan naik 10% pada 2023 dan 2024. Salah satunya adalah untuk mengendalikan konsumsi dan produksi.

Rokok dikenal sebagai komoditi pertama yang dibeli oleh masyarakat. Bahkan, ia mengalahkan konsumsi sumber protein seperti tempe, tahu, dan telur.

Konsumsi rokok di rumah tangga miskin perkotaan sendiri mencapai 12,21%. Sedangkan di masyarakat miskin pedesaan, persentasenya mencapai 11,36%.

Padahal, rokok dikenal sebagai produk yang menyebabkan stunting dan kematian.***

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah